Senin, 07 November 2011

Pikiran

KEKUATAN PIKIRAN
Syekh Muhammad Mutawalli al-Syarawi mengatakan bahwa Pikiran adalah alat ukur yang digunakan manusia untuk memilih sesuatu yang dinilai lebih baik dan lebih menjamin masa depan diri dan kekurangannya. Dalam psikologi-sosial, ilmuan mendefinisikan berfikir sebagai salah satu pembeda antara manusia dari binatang, tumbuhan serta benda mati lainnya. Dengan berfikir manusia mampu membedakan yg baik dan yg buruk, yg halal dan yg haram serta yg bermanfaat dan tidak bermanfaat. Maka dengan berfikir manusia bisa memilih hal yg cocok bagi dirinya sendiri serta bertanggungjawab atas pilihannya sendiri.
Dalam filsafat india kuno, " hari ini anda bergantung kepada pikiran yg sedang anda pikirkan, esok anda ditentukan oleh kemana pikiran membawa anda ". Dan kenyataannya, perasaan dan perbuatan pasti dimulai dari pikiran. Dalam Aladdin Factor karya Jack Canfield dan Mark Viktor Hansen disebutkan bahwa setiap hari manusia menghadapi lebih dari 60.000 pikiran. satu-satunya yg dibutuhkan sejumlah besar pikiran itu adalah pengarahan. jika arah yg ditentukan bersifat negatif maka sekitar 60.000 pikiran itu akan keluar dari memori ke arah negatif. sebaliknya jika arah yg ditentukan bersifat positif maka sejumlah pikiran yg sama juga akan keluar dari ruang memori ke arah yg positif.
Berfikir itu sederhana dan hanya butuh waktu sekejap. Namun ia memiliki proses yg kuat dari tujuh sumber yg berbeda-beda. Ketujuh sumber itu adalah orangtua, keluarga, masyarakat, sekolah, teman, media masa dan diri sendiri. Dari kerujuh sumber diatas sumber pertama dan terakhirlah yg memiliki peranan penting. Orangtua merupakan sumber belajar seorang individu yg pertama, "aku belajar seperti proses belajarnya kera yaitu dengan menyaksikan dan meniru mereka". Sementara diri sendiri merupakan pemimpin dari ketujuh sumber tersebut. Pikiran dalam diri sendiri bisa membuat penyakit kejiwaan dan fisik. Menurut Socrates " Dengan berfikir, seseorang bisa menjadikan dunianya berbunga-bunga atau berduri-duri".
Pikiran adalah hasil pilihan sendiri. Sebelum memilih pikiran tertentu maka pertimbangkanlah baik-baik. Jika pikiran tertentu memiliki dampak positif mantapkanlah hingga ia menjadi pengontrol perbuatan anda secara konsisten. Jika pikiran anda memiliki dampak negatif makan ubahlah persepsi anda, ketika anda mengubah persepsi maka segala sesuatupun ikut berubah.

#   Pikiran Melahirkan Mindset
Mindset :  sekumpulan pikiran yang terjadi berkali-kali diberbagai tempat dan waktu yang diperkuat dengan keyakinan dan proyeksi sehingga menjadi kenyataan yang dapat dipastikan di setiap tempat  dan waktu yang sama.

 
#   Pikiran Melahirkan Kebiasaan
Kebiasaan manusia terbentuk karna pengulangan perilaku, kemudian diikat oleh perasaan maka terbentuklah file khusus yang berkaitan dengan kebiasaan tersebut. Setiap kali perilaku itu diulang maka kuatlah rekaman tersebut yang kemudian disimpan di alam bawah sadar. Jika kesempatan lain ia menghadapi kondisi yang sama maka ia bersikap sama.
Kebiasaan :   pikiran yang diciptakan seseorang dalam benaknya, kemudian dihubungkan dengan perasaan dan diulang-ulang hingga akal meyakininya sebagai bagian dari perilaku.
Kebiasaan terbentuk melalui 6 tahapan :
    1.  Berpikir  :  Tahapan untuk memikirkan sesuatu, memberi perhatian dan berkonsentrasi.
    2.  Perekaman  :  Saat berfikir otak merekam dan membuat file yang sejenis dan menghubungkannya dengan hal lain. Seseorang dapat menjauhi dan menutup file jika menghendakinya.
    3.  Pengulangan  :  Seseorang memutuskan untuk mengulang perilaku yang sama dengan perasaan yang sama pula.
    4.  Penyimpanan  :  Karna perekaman dilakukan berkali-kali makan pikiran semakin kuat. Otak menyimpan file dan menghadirkannya setiap kali kita menghadapi keadaan yang serupa.
    5.  Pengulangan  :  Secara sadar atau tidak sadar seseorang mengulangi perilaku yang tersimpan kuat didalam akal bawah sadar.
    6.  Kebiasaan  :  Karna pengulangan yang berkelanjutan dan tahapan-tahapan dilalui maka akal manusia  meyakini kebiasaan tersebut merupakan bagian terpenting dari perilaku seseorang.

Sumber : 
  • Elfiky, Ibrahim, 2009. Terapi Berfikir Positif, Jakarta : Zaman

1 komentar: