Senin, 21 Maret 2011

penelaahan sifat manusia dari berbagai suku

Medan
Orang Medan, lebih khusus lagi orang Batak, kerap dianggap sebagai pribadi yang temperamental. Emosinya mudah naik, dengan nada bicara dan volume suaranya yang tinggi, tegas dan sangat terus terang. Tapi jangan salah kira dulu. Nada tinggi belum bisa dijadikan patokan bahwa orang Medan atau orang Batak temperamental, kata sosiolog sekaligus antropolog dari Universitas Negeri Medan, Prof. DR. Bungaran Antonius Simanjuntak. Nada tinggi yang biasa keluar dari mulut orang Medan biasa dijumpai pada orang Batak dari pegunungan, seperti daerah Samosir. “Karena di sana wilayah perkampungannya jauh-jauh, di daerah pegunungan pula. Sehingga mereka harus berteriak-teriak untuk memanggil. Tapi hatinya belum tentu keras, sehingga tidak terpancing emosinya. Apalagi yang sudah terdidik,” tutur Prof. Bungaran. Nada tinggi memang menjadi karakter orang Medan, tapi nada tinggi tidak otomatis menjadi indikasi temperamental. Nada tinggi yang bersifat ekspresif bisa membuat lega dan puas orang yang mengekspresikannya karena ’unek-unek’ yang berada dalam dirinya bisa dengan mudah ia keluarkan.



Bali

Berikut ini adalah beberapa contoh logat kelompok-kelompok yang ada di Bali. Logat Kelompok Buleleng penuh dengan kata-kata yang kasar dan umpatan yang menyebut-nyebut binatang. Tetapi dialog jorok itu tidak menimbulkan pertengkaran, justru itu simbol dari kekerabatan yang kental. Kelompok Gianyar bahasanya lebih pelan, iramanya juga halus, dan basa-basinya sangat tinggi. Lain halnya dengan Kelompok Karangasem, tutur bahasanya bagus, tak ada umpatan kasar, tetapi juga tak ada basa-basi. Namun, jika salah omong sedikit langsung tersinggung.




Sunda

Sebagian besar penduduk Jawa Barat adalah Suku Sunda, yang bertutur menggunakan Bahasa Sunda. Namun kini telah banyak masyarakat Sunda terutama yang tinggal di perkotaan tidak lagi menggunakan bahasa tersebut dalam bertutur kata. Ada beberapa dialek dalam bahasa Sunda, antara lain dialek Sunda-Banten, dialek Sunda-Bogor, dialek Sunda-Priangan, dialek Sunda-Jawa, dan beberapa dialek lainnya yang telah bercampur baur dengan bahasa Jawa dan bahasa Melayu. Ada beberapa tingkatan berbahasa sunda, mulai dari bahasa halus, bahasa loma/lancaran, hingga bahasa kasar. Sifat suku sunda yang berada di daerah pegunungan sangatlah ramah dan lembut, tapi bukan berarti suku sunda yang ada didaerah pesisir tidak ramah dan lembut namun hanya logatnya saja yang berbeda dan sedikit lebih keras dibandingkan dengan penduduk yang berada dipegunungan.



Betawi

Kelompok ini lahir dari perpaduan kelompok etnis yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Jawa, Arab, Melayu dan Tionghoa. Kata Betawi digunakan untuk menyatakan suku asli yang menghuni jakarta dan bahasa melayu kroal yang digunakannya, dan juga kebudayaan Melayunya. Kata Betawi sebenarnya berasal dari kata “Batavia”. Beberapa hal yang positif dari Suku Betawi antara lain jiwa sosial yang tinggi, orang betawi juga sangat menjaga nilai-nilai agama yang tercermin dari ajaran orangtua (terutama yang beragama Islam), orang betawi sangat menghormati budaya yang mereka warisi, dan sangat menghargai pluralisme.



Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/suku sunda
http://leeiky.wordpress.com/2011/03/11/penelaahan-sifat-manusia-bedasarkan-letak-geografis/