Oke temen-temen di akhir tahun dan di akhir masa-masa perkuliahan semester tiga ini saya mendapat tugas untuk mengulas sebuah jurnal yang menyangkut tentang psikologi dan perkembangan teknologi. Ya mungkin secara awam semua bisa menilai jika kemajuan internet akan menimbulkan dampak negatif pada individu yang bersangkutan seperti akan muncul banyak tindak kekerasan di masyarakat. persepsi itu tidak salah namun juga tidak benar maka dari itu yuukkk mari kita bahas pengaruh-pengaruh apa saja yang ditimbulkan perkembangan teknologi pada psikologis anak.
Dalam sebuah jurnal yang berjudul " pengaruh pengenalan komputer terhadap psikologis anak : studi kasus taman balita salman al farisi " dijelaskan bahwa perkembangan teknologi saat ini sudah tidak terbatas, artinya siapapun dimanapun dan kapanpun pasti menggunakan bantuan teknologi dalam menyelesaikan tugasnya. Bahkan anak-anak sudah terbiasa dengan chatting, email atau sekedar bermain game online di komputer. Diperkirakan sekitar 67 % rumah di Amerika Serikat memiliki game komputer konsol.
Pada khakikatnya perkembangan adalah proses yang terjadi secara terus menerus tanpa henti. Manusia berkembang dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya dan berbagai macam faktor tersebut saling berhubungan. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain adalah faktor gen atau hereditas, lingkungan, fisik, emosi, intelegensi dan sosial. Memahami perkembangan anak merupakan upaya yang dapat dilakukan agar perkembangan anak terjadi secara maksimal.
Erik Erickson mengungkapkan delapan tahapan perkembangan yang pasti dilalui oleh setiap individu. tahapan-tahapan tersebut adalah kepercayaan vs ketidakpercayaan, autonomy vs rasa malu dan ragu, inisiatif vs perasaan bersalah, industri vs infenrioritas, identitas vs kekaburan peran, intimacy vs isolasi, produktivitas vs stagnansi dan terakhir integritas vs putus asa. Jika tahapan-tahapan tersebut dapat dilaluinya dengan baik sesuai dengan usianya maka perkembangan anak akan menjadi sangat baik dan maksimal dan sebaliknya jika anak tidak dapat melalui tahapan tersebut maka perkembangan anak menjadi terganggu.
Upaya yang dapat dilakukan dalam memenuhi setiap tahapan perkembangan tersebut antara lain memberikan kegiatan kepada anak sesuai dengan usianya. Seperti contohnya pada usia satu tahun anak mengembangkan rasa percayanya yang didapat melalui keluarga, usia dua hingga tiga tahun anak mulai belajar mengembangkan koordinasi visio-motoriknya. Secara umum tugas yang harusnya dilalui oleh anak pada fase kanak-kanaknya antara lain : meningkatkan keterampilan fisik, menyadari tugas akan gender, bersosialisasi atau bermain dengan teman sebaya, belajar bersekolah dll. Namun pada kenyataannya, sekarang ini banyak anak-anak melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan diusianya sebagai contoh, saat ini anak-anak sudah banyak yang dengan fasih menggunakan internet atau menonton televisi dengan jangka waktu yang cukup lama. Hal-hal ini akan mengganggu perkembangan anak di fase selanjutnya.
Sumber :
* http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1308/1067